Sabtu, 11 Januari 2014

Apa Perbedaan dan Persamaan Reumathoid Arthritis, Osteoarthritis, dan Osteoporosis??

Perbedaan dan Persamaan Reumathoid Arthritis, Osteoarthritis, dan Osteoporosis

Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi kurang padat atau lebih menyerupai fraktur. Di Amerika Serikat, lebih dari 40 juta orang sudah mengalami osteoporosis yang disebabkan oleh massa tulang yang rendah. Pada osteoporosis, terjadi kehilangan jaringan tulang yang menyebabkan kepadatan tulang menurun dan lebih sering disebut tulang mengalami fraktur. Fenomena ini akan berpengaruh pada tinggi badan seseorang, rasa sakit punggung yang hebat, dan perubahan postur tubuh seseorang. Osteoporosis dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berjalan dan dapat menyebabkan cacat yang berkepanjangan atau permanen.

Seseorang yang berpeluang terkena osteoporosis diantaranya :
1.      Orang-orang dengan struktur rangka tubuh yang kecil dan tipis.
2.      Faktor kerturunan dari keluarga.
3.      Kaum wanita yang telah menopouse atau mengalami menopouse dini.
4.      Kaum wanita yang memiliki ketidakteraturan menstruasi berkepanjangan.
5.      Orang-orang yang menggunakan obat dalam jangka waktu panjang, seperti penggunaan obat lupus, asma, kekurangan tiroid, dan kejang.
6.      Orang-orang dengan asupan kalsium rendah.
7.      Orang-orang dengan aktivitas fisik yang kurang
8.      Orang-orang dengan kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol.

Osteoporosis dikenal sebagai penyakit yang muncul tanpa kejala klinis, karena dapat berkembang dan tidak terdeteksi selama bertahun-tahun. Tidak sedikit penderita mengalami patah tulang secara tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala. Penyakit Osteoporosis dapat dikenali dengan tes kepadatan mineral tulang yang merupakan cara yang aman dan tidak menyakitkan untuk mendeteksi kepadatan tulang yang rendah. Meskipun tidak ada obat untuk penyakit ini, badan pengawas obat dan makanan di Amerika telah menyetujui beberapa obat untuk mencegah dan mengobati osteoporosis. Selain itu, makanan yang kaya kalsium dan vitamin D, latihan beban secara teratur, dan gaya hidup sehat dapat diterapkan mencegah atau mengurangi efek dari penyakit.

Arthritis
Arthritis adalah istilah umum untuk kondisi yang mempengaruhi sendi dan jaringan sekitarnya. Sendi adalah bagian tubuh yang menghubungkan  tulang-tulang, seperti lutut, pergelangan tangan , jari, jari kaki , dan pinggul . Dua jenis arthritis yang paling umum  adalah osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.

· Osteoarthritis (OA) adalah penyakit sendi degeneratif yang menimbulkan rasa sakit dimana sering melibatkan pinggul, lutut, leher, punggung bawah, atau sendi kecil tangan. OA biasanya berkembang pada sendi yang cedera akibat penggunaan sendi berlebih secara terus menerus dalam melakukan latihan tertentu, olahraga, mengangkut barang atau beban melebihi berat badan. Akhirnya cedera atau dampak berulang ini mengakibatkan menipis atau terkikisnya kartilago (tulang rawan) yang menjadi bantalan antar ujung tulang pada sendi. Akibatnya, tulang saling bergesekan dan menyebabkan sensasi ngilu. Fleksibilitas sendi berkurang, tulang taji menonjol, dan sendi membengkak. Biasanya, gejala pertama OA adalah rasa nyeri yang memburuk setelah olahraga atau setelah tidak bergerak. Pengobatan biasanya meliputi penghilang nyeri, krim topikal (dioleskan ke kulit), atau obat anti - inflamasi nonsteroid (dikenal sebagai AINS), latihan yang tepat atau terapi fisik, latihan sendi , atau operasi penggantian sendi untuk kerusakan sendi yang parah dan luas, seperti lutut atau pinggul.

· Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit peradangan autoimun yang biasanya melibatkan berbagai sendi di jari-jari, ibu jari, pergelangan tangan, siku, bahu, lutut, kaki, dan pergelangan kaki . Penyakit autoimun adalah keadaan dimana tubuh melepaskan enzim yang menyerang jaringan sehatnya sendiri. Pada RA, enzim ini merusak lapisan-lapisan dari sendi. Hal ini menyebabkan nyeri, pembengkakan, kekakuan, malformasi (perubahan bentuk), dan penurunan gerakan dan fungsi. Orang dengan RA juga mungkin mengalami gejala sistemik seperti kelelahan, demam, penurunan berat badan , radang mata , anemia , nodul subkutan (benjolan di bawah kulit), atau radang paru-paru.
Meskipun osteoporosis dan osteoartritis merupakan 2 kondisi medis yang berbeda dengan sedikit persamaan, persamaan nama keduanya dikarenakan adanya banyak hal yang membingungkan. Kondisi keduanya berkembang secara berbeda, memiliki gejala yang berbeda yang diangnosisnya berbeda serta tatalaksana terapi yang berbeda pula. Penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan OA sedikit kemungkinan untuk berkembangng menjadi osteoporosis dibandingkan rata-rata. Di sisi lain pasien dengan RA dapat lebih mungkin untuk berkembang menjadi osteoporosis. Hal ini dikarenakan beberapa pengobatan yang digunakan untuk terapi RA dapat juga digunakan untuk osteoporosis.
Osteoporosis dan artritis saling berbagi strategi perlindungan. Dengan kondisi dari  salah satu atau keduanya, banyak orang mengambil manfaat dari program latihan yang termasuk di dalamnya terapi fisik dan rehabilitasi. Secara umum, latihan yang menekankan peregangan, penguatan, sikap tubuh, dan gerak sangatlah dibutuhkan. Contoh yang termasuk antara lain aerobik, renang, tai chi dan yoga. Bagaimanapun juga, pasien dengan osteoporosis harus berhati-hati untuk menghindari aktivitas yang melibatkan membungkuk ke depan, memutar tulang belakang, dan mengangkat beban berat. Pasien dengan artritis harus mengkompensasi untuk membatasi gerakan yang mempengaruhi sendi. Selalu periksa ke dokter untuk mengawasi latihan tertentu atau program latihan yang aman untuk situasi pengobatan medis anda.
Kebanyakan orang dengan artritis akan menggunakan strategi penanganan nyeri pada kondisi tertentu. Hal ini tidak selalu benar untuk pasien osteoporosis. Biasanya, pasien osteoporosis membutuhkan obat pereda nyeri ketika mereka dalam masa penyembuhan dari fraktur atau patah tulang. Dalam kasus-kasus osteoporosis yang parah dengan patah tulang belakang yang terjadi secara multiple, pengontrol nyeri juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Terlepas dari penyebabnya, strategi penanganan nyeri untuk pasien osteoporosis, OA dan RA sama. Strategi penanganan nyeri tersebut ada pada tabel di bawah.

Tabel Persamaan dan Perbedaan Osteoporosis, Osteoarthritis, Rheumatoid Arthritis


Osteoporosis
Osteoarthritis
Rheumatoid Arthritis
Faktor Resiko



Terkait Usia
X
X

Menopause
X


Riwayat keluarga
X
X
X
Penggunaan obat tertentu (misalnya: glukokortikoid, obat kejang)
X


Kekurangan kalsium atau vitamin D yang tidak memadai
X


Ketidakaktifan
X


Terlalu sering menggunakan sendi

X

Merokok
X


Alkohol yang berlebih
X


Anorexia nervosa
X


Berat badan yang berlebih

X





Efek Fisik



Mempengaruhi seluruh kerangka
X


Mempengaruhi sendi

X
X
Adalah penyakit autoimun


X
Bony spurs

X
X
Sendi yang membesar atau cacat

X
X
Tinggi badan

X





Pilihan Pengobatan



Raloxifene
X


Bisphosphonates

X

Calcitonin
X


Hormon paratiroid
X


Terapi Estrogen/hormon
X


RANK ligand (RANKL) inhibitor
X


Kalsium dan vitamin D
X


Pengaturan berat badan

X

Glukokortikoid


X
NSAIDs
X
X
X
Metotrexate


X
Memodifikasi obat antirematik, modifikasi respons biologis, penghambat faktor nekrosis tumor



X




Managemen Nyeri



Obat nyeri ( misalnya : NSAIDs, narkotika, relaksan otot )
X
X
X
Rehabilitasi
X
X
X
Dukungan
X
X
X
Latihan : postural
X
X
X
Latihan : isometrik, isotonik, isokinetik
X
X
X
Joint splinting

X
X
Terapi fisik
X
X
X
Latihan pasif

X
X
Operasi penggantian sendi (biasanya untuk nyeri, malformasi, atau gangguan mobilitas)


X

X
Panas dan dingin
X
X
X
Terapi pijat
X
X
X
Akupuntur
X
X
X
Pendekatan psikologis ( misalnya : relaksasi dan visualisasi
X
X
X
Tai chi
X
X
X
Yoga stress rendah
X
X
X


4 komentar:

Unknown mengatakan...

Bermanfaat bgt informasinya

Unknown mengatakan...

Halo
Infonya sangat bermanfaat
Ditambah ya info info tentang penyakit dan tatalaksana terapi lainnya...

Tunjukkan eksistensimu, Apoteker Indonesia :) terus berkarya mengedukasi via online yah

Ary Mita, S.Farm, M.Farm.Klin, Apt

@arymita

Unknown mengatakan...

Baik bu, trima kasih banyak

Unknown mengatakan...

Terimakasih atas masukan dan saran yang ibu berikan. Mengingat sasaran blog kami adalah masyarakat awam, sehingga sedapat mungkin kami membuat blog yg non-ilmiah. Untuk kedepannya akan kami update terus informasi di blog ini bu dgn mngangkat isu2 farmasi terbaru.

Regards,

Posting Komentar