Perbedaan dan Persamaan Reumathoid
Arthritis, Osteoarthritis, dan Osteoporosis
Osteoporosis
adalah kondisi di mana tulang menjadi kurang padat atau lebih menyerupai
fraktur. Di Amerika Serikat, lebih dari 40 juta orang sudah mengalami
osteoporosis yang disebabkan oleh massa tulang yang rendah. Pada osteoporosis, terjadi
kehilangan jaringan tulang yang menyebabkan kepadatan tulang menurun dan lebih
sering disebut tulang mengalami fraktur. Fenomena ini akan berpengaruh pada
tinggi badan seseorang, rasa sakit punggung yang hebat, dan perubahan postur
tubuh seseorang. Osteoporosis dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk
berjalan dan dapat menyebabkan cacat yang berkepanjangan atau permanen.
Seseorang yang
berpeluang terkena osteoporosis diantaranya :
1. Orang-orang
dengan struktur rangka tubuh yang kecil dan tipis.
2. Faktor
kerturunan dari keluarga.
3. Kaum
wanita yang telah menopouse atau mengalami menopouse dini.
4. Kaum
wanita yang memiliki ketidakteraturan menstruasi berkepanjangan.
5. Orang-orang
yang menggunakan obat dalam jangka waktu panjang, seperti penggunaan obat
lupus, asma, kekurangan tiroid, dan kejang.
6. Orang-orang
dengan asupan kalsium rendah.
7. Orang-orang
dengan aktivitas fisik yang kurang
8. Orang-orang
dengan kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol.
Osteoporosis
dikenal sebagai penyakit yang muncul tanpa kejala klinis, karena dapat
berkembang dan tidak terdeteksi selama bertahun-tahun. Tidak sedikit penderita
mengalami patah tulang secara tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala. Penyakit Osteoporosis
dapat dikenali dengan tes kepadatan mineral tulang yang merupakan cara yang
aman dan tidak menyakitkan untuk mendeteksi kepadatan tulang yang rendah. Meskipun
tidak ada obat untuk penyakit ini, badan pengawas obat dan makanan di Amerika
telah menyetujui beberapa obat untuk mencegah dan mengobati osteoporosis.
Selain itu, makanan yang kaya kalsium dan vitamin D, latihan beban secara
teratur, dan gaya hidup sehat dapat diterapkan mencegah atau mengurangi efek
dari penyakit.
Arthritis
Arthritis adalah
istilah umum untuk kondisi yang mempengaruhi sendi dan jaringan sekitarnya. Sendi
adalah bagian tubuh yang menghubungkan
tulang-tulang, seperti lutut, pergelangan tangan , jari, jari kaki , dan
pinggul . Dua jenis arthritis yang paling umum
adalah osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
· Osteoarthritis
(OA) adalah penyakit sendi degeneratif yang menimbulkan
rasa sakit dimana sering melibatkan pinggul, lutut, leher, punggung bawah, atau
sendi kecil tangan. OA biasanya berkembang pada sendi yang cedera akibat
penggunaan sendi berlebih secara terus menerus dalam melakukan latihan tertentu,
olahraga, mengangkut barang atau beban melebihi berat badan. Akhirnya cedera
atau dampak berulang ini mengakibatkan menipis atau terkikisnya kartilago
(tulang rawan) yang menjadi bantalan antar ujung tulang pada sendi. Akibatnya,
tulang saling bergesekan dan menyebabkan sensasi ngilu. Fleksibilitas sendi
berkurang, tulang taji menonjol, dan sendi membengkak. Biasanya, gejala pertama
OA adalah rasa nyeri yang memburuk setelah olahraga atau setelah tidak
bergerak. Pengobatan biasanya meliputi penghilang nyeri, krim topikal
(dioleskan ke kulit), atau obat anti - inflamasi nonsteroid (dikenal sebagai
AINS), latihan yang tepat atau terapi fisik, latihan sendi , atau operasi
penggantian sendi untuk kerusakan sendi yang parah dan luas, seperti lutut atau
pinggul.
· Rheumatoid
arthritis (RA) adalah penyakit peradangan autoimun
yang biasanya melibatkan berbagai sendi di jari-jari, ibu jari, pergelangan
tangan, siku, bahu, lutut, kaki, dan pergelangan kaki . Penyakit autoimun
adalah keadaan dimana tubuh melepaskan enzim yang menyerang jaringan sehatnya
sendiri. Pada RA, enzim ini merusak lapisan-lapisan dari sendi. Hal ini
menyebabkan nyeri, pembengkakan, kekakuan, malformasi (perubahan bentuk), dan
penurunan gerakan dan fungsi. Orang dengan RA juga mungkin mengalami gejala
sistemik seperti kelelahan, demam, penurunan berat badan , radang mata , anemia
, nodul subkutan (benjolan di bawah kulit), atau radang paru-paru.
Meskipun osteoporosis
dan osteoartritis merupakan 2 kondisi medis yang berbeda dengan sedikit persamaan,
persamaan nama keduanya dikarenakan adanya banyak hal yang membingungkan.
Kondisi keduanya berkembang secara berbeda, memiliki gejala yang berbeda yang
diangnosisnya berbeda serta tatalaksana terapi yang berbeda pula. Penelitian
menunjukkan bahwa pasien dengan OA sedikit kemungkinan untuk berkembangng
menjadi osteoporosis dibandingkan rata-rata. Di sisi lain pasien dengan RA
dapat lebih mungkin untuk berkembang menjadi osteoporosis. Hal ini dikarenakan
beberapa pengobatan yang digunakan untuk terapi RA dapat juga digunakan untuk
osteoporosis.
Osteoporosis dan
artritis saling berbagi strategi perlindungan. Dengan kondisi dari salah satu atau keduanya, banyak orang
mengambil manfaat dari program latihan yang termasuk di dalamnya terapi fisik
dan rehabilitasi. Secara umum, latihan yang menekankan peregangan, penguatan,
sikap tubuh, dan gerak sangatlah dibutuhkan. Contoh yang termasuk antara lain
aerobik, renang, tai chi dan yoga. Bagaimanapun juga, pasien dengan
osteoporosis harus berhati-hati untuk menghindari aktivitas yang melibatkan
membungkuk ke depan, memutar tulang belakang, dan mengangkat beban berat.
Pasien dengan artritis harus mengkompensasi untuk membatasi gerakan yang
mempengaruhi sendi. Selalu periksa ke dokter untuk mengawasi latihan tertentu
atau program latihan yang aman untuk situasi pengobatan medis anda.
Kebanyakan orang dengan
artritis akan menggunakan strategi penanganan nyeri pada kondisi tertentu. Hal
ini tidak selalu benar untuk pasien osteoporosis. Biasanya, pasien osteoporosis
membutuhkan obat pereda nyeri ketika mereka dalam masa penyembuhan dari fraktur
atau patah tulang. Dalam kasus-kasus osteoporosis yang parah dengan patah
tulang belakang yang terjadi secara multiple, pengontrol nyeri juga menjadi
bagian dari kehidupan sehari-hari. Terlepas dari penyebabnya, strategi
penanganan nyeri untuk pasien osteoporosis, OA dan RA sama. Strategi penanganan
nyeri tersebut ada pada tabel di bawah.
Tabel Persamaan dan
Perbedaan Osteoporosis, Osteoarthritis, Rheumatoid Arthritis
Osteoporosis
|
Osteoarthritis
|
Rheumatoid
Arthritis
|
|
Faktor Resiko
|
|||
Terkait Usia
|
X
|
X
|
|
Menopause
|
X
|
||
Riwayat keluarga
|
X
|
X
|
X
|
Penggunaan obat tertentu
(misalnya: glukokortikoid, obat kejang)
|
X
|
||
Kekurangan kalsium atau vitamin D
yang tidak memadai
|
X
|
||
Ketidakaktifan
|
X
|
||
Terlalu sering menggunakan sendi
|
X
|
||
Merokok
|
X
|
||
Alkohol yang berlebih
|
X
|
||
Anorexia nervosa
|
X
|
||
Berat badan yang berlebih
|
X
|
||
Efek Fisik
|
|||
Mempengaruhi seluruh kerangka
|
X
|
||
Mempengaruhi sendi
|
X
|
X
|
|
Adalah penyakit autoimun
|
X
|
||
Bony spurs
|
X
|
X
|
|
Sendi yang membesar atau cacat
|
X
|
X
|
|
Tinggi badan
|
X
|
||
Pilihan Pengobatan
|
|||
Raloxifene
|
X
|
||
Bisphosphonates
|
X
|
||
Calcitonin
|
X
|
||
Hormon paratiroid
|
X
|
||
Terapi Estrogen/hormon
|
X
|
||
RANK ligand (RANKL) inhibitor
|
X
|
||
Kalsium dan vitamin D
|
X
|
||
Pengaturan berat badan
|
X
|
||
Glukokortikoid
|
X
|
||
NSAIDs
|
X
|
X
|
X
|
Metotrexate
|
X
|
||
Memodifikasi obat antirematik,
modifikasi respons biologis, penghambat faktor nekrosis tumor
|
X
|
||
Managemen Nyeri
|
|||
Obat nyeri ( misalnya : NSAIDs,
narkotika, relaksan otot )
|
X
|
X
|
X
|
Rehabilitasi
|
X
|
X
|
X
|
Dukungan
|
X
|
X
|
X
|
Latihan : postural
|
X
|
X
|
X
|
Latihan : isometrik, isotonik,
isokinetik
|
X
|
X
|
X
|
Joint splinting
|
X
|
X
|
|
Terapi fisik
|
X
|
X
|
X
|
Latihan pasif
|
X
|
X
|
|
Operasi penggantian sendi
(biasanya untuk nyeri, malformasi, atau gangguan mobilitas)
|
X
|
X
|
|
Panas dan dingin
|
X
|
X
|
X
|
Terapi pijat
|
X
|
X
|
X
|
Akupuntur
|
X
|
X
|
X
|
Pendekatan psikologis ( misalnya
: relaksasi dan visualisasi
|
X
|
X
|
X
|
Tai chi
|
X
|
X
|
X
|
Yoga stress rendah
|
X
|
X
|
X
|
4 komentar:
Bermanfaat bgt informasinya
Halo
Infonya sangat bermanfaat
Ditambah ya info info tentang penyakit dan tatalaksana terapi lainnya...
Tunjukkan eksistensimu, Apoteker Indonesia :) terus berkarya mengedukasi via online yah
Ary Mita, S.Farm, M.Farm.Klin, Apt
@arymita
Baik bu, trima kasih banyak
Terimakasih atas masukan dan saran yang ibu berikan. Mengingat sasaran blog kami adalah masyarakat awam, sehingga sedapat mungkin kami membuat blog yg non-ilmiah. Untuk kedepannya akan kami update terus informasi di blog ini bu dgn mngangkat isu2 farmasi terbaru.
Regards,
Posting Komentar