Selasa, 31 Desember 2013

Osteoporosis

Apa itu Osteoporosis?

Osteoporosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan berkurangnya massa tulang dan adanya perubahan mikro-arsitektur jaringan tulang yang berakibat menurunnya kekuatan tulang dan meningkatnya kerapuhan tulang, sehingga tulang mudah patah (WHO, 2003). Osteoporosis dapat terjadi secara alamiah yakni pasca menopause atau pada usia lanjut, dapat pula terjadi akibat berbagai kondisi klinis/penyakit, seperti infeksi tulang, tumor tulang, pemakaian obat-obatan tertentu dan immobilitas yang lama (Kemenkes RI, 2008).

Angka Kejadian Osteoporosis
Hasil analisa data risiko osteoporosis pada tahun 2005 dengan jumlah sampel 65.727 orang (22.799 laki-laki dan 42.928 perempuan) yang dilakukan oleh Puslitbang Gizi Depkes RI dan sebuah perusahaan nutrisi pada 16 wilayah di Indonesia, menunjukkan angka prevalensi osteopenia (osteoporosis dini) sebesar 41,7% dan prevalensi osteoporosis sebesar 10,3%. Hal ini menunjukkan bahwa 2 dari 5 penduduk Indonesia memiliki risiko untuk terkena osteoporosis dan 41,2% dari keseluruhan sampel yang berusia kurang dari 55 tahun terdeteksi menderita osteopenia. Prevalensi osteopenia dan osteoporosis usia <55 tahun pada pria cenderung lebih tinggi dibanding wanita, sedangkan pada usia >55 tahun peningkatan osteopenia pada wanita enam kali lebih besar dari pria dan peningkatan osteoporosis pada wanita dua kali lebih besar dari pria (Kemenkes RI, 2008). 

Bagaimanakah Gejala Osteoporosis ?

Pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala, bahkan sampai puluhan tahun tanpa keluhan. Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, akan timbul nyeri dan perubahan bentuk tulang. Jadi, seseorang dengan osteoporosis biasanya akan memberikan keluhan atau gejala sebagai berikut:
1. Tinggi badan berkurang
2. Bungkuk atau bentuk tubuh berubah
3. Patah tulang
4. Nyeri bila ada patah tulang (Tandra, 2009).
Siapa saja yang beresiko terkena osteoporosis ?
Yang beresiko terkena osteoporosis dan fraktur osteoporosis adalah mereka yang memiliki riwayat trauma fraktur pada orang dewasa, perokok, kurangnya berat badan atau BMI rendah, usia lanjut, konsumsi alkohol lebih dari dua kali minum/hari, terapi glukokortikoid sistemik, jenis kelamin perempuan, dan fraktur osteoporosis pada derajat relatif pertama (terutama fraktur panggul). Selain itu kurangnya asupan kalsium, kurangnya aktifitas fisik, rendahnya tingkat kesehatan, minimnya terkena paparan sinar matahari, baru saja terjatuh, gangguan kognitif, kekurangan esterogen pada usia <45 tahun, serta gangguan penglihatan juga menjadi faktor resiko terkena osteoporosis (Dipiro et al., 2008). 
Penyebab Osteoporosis?
Kekeroposan tulang terjadi ketika resorpsi tulang mempengaruhi formasi tulang. Wanita dan pria mulai kehilangan jumlah kecil massa tulang diawal dekade ke tiga sampai ke empat hidupnya sebagai konsekuensi dari reduksi kecil pada formasi tulang. Selama perimenopouse dan 5-7 tahun setelah menopouse, wanita dapat mengalami percepatan kekeroposan tulang karena penurunan sirkulasi esterogen dan peningkatan resorpsi tulang. Penyebab utama yang mempengaruhi kekeroposan tulang adalah status hormonal, kerja tubuh, penuaan, nutrisi, gaya hidup, penyakit, pengobatan, dan beberapa pengaruh genetik (Dipiro et al., 2008). 
Tingkat kepadatan tulang (Bone mineral Density, BMD) merupakan faktor utama pada prediksi resiko patah tulang. Setiap penurunan standart deviasi BMD pada wanita mewakili penurunan 10%-12% massa tulang dan 1,5-2,6 peningkatan resiko patah tulang. Rendahnya BMD dapat terjadi sebagai bentuk kegagalan pencapaian massa normal tulang dan kekeroposan tulang (Dipiro et al., 2008).

Bagaimana mencegah Osteoporosis ?

Pencegahan penyakit osteoporosis sebaiknya dilakukan pada usia muda maupun masa reproduksi. Berikut ini hal-hal yang dapat mencegah osteoporosis, yaitu:
Asupan kalsium cukup
Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dapat dilakukan dengan mengkonsumsi kalsium yang cukup. Minum 2 gelas susu dan vitamin D setiap hari, bisa meningkatkan kepadatan tulang pada wanita setengah baya yang sebelumya tidak mendapatkan cukup kalsium. Sebaiknya konsumsi kalsium setiap hari. Dosis yang dianjurkan untuk usia produktif adalah 1000 mg kalsium per hari, sedangkan untuk lansia 1200 mg per hari. Kebutuhan kalsium dapat terpenuhi dari makanan sehari-hari yang kaya kalsium seperti ikan teri, brokoli, tempe, tahu, keju dan kacang-kacangan (Dipiro et al., 2008). 

Melakukan Olahraga
Selain olahraga menggunakan alat beban, berat badan sendiri juga dapat berfungsi sebagai beban yang dapat meningkatkan kepadatan tulang. Olahraga beban misalnya senam aerobik, berjalan dan angkat beban (Dipiro et al., 2008). 


Hindari Merokok
Merokok berakibat buruk pada tulang anda, juga jantung dan paru-paru. Wanita yang merokok memiliki kadar estrogen yang lebih rendah dibandingkan bukan perokok dan mereka sering mendapat menopause lebih dini. Merokok juga menyebabkan penyerapan kalsium dari makanan rendah (Dipiro et al., 2008).  
Hindari konsumsi alkohol
Konsumsi alkohol secara rutin 2 – 3 ons sehari dapat merusak tulang rangka, bahkan pada pria dan wanita muda. Mereka yang peminum berat lebih cenderung kehilangan tulang dan fraktur, sebab selain karena nutrisi yang buruk juga dapat meningkatkan resiko terjatuh. ( Dipiro et.al., 2008).

Apasaja Obat-obatan untuk osteoporosis ?
Selain pemberian kalisum dan vitamin D serta mineral dan protein ada beberapa obat-obatan untuk osteoporosis yaitu untuk membangun tulang, membuat tulang menjadi makin padat, serta menghambat proses pengeroposan tulang. Obat-obatan tersebut adalah Biphosponate, Hormon esterogen, Raloxifene,Fitoesterogen, Calcitonin, Testosteron dan Diuretic Tiazid, dan Teriparatide ( Dipiro et.al., 2008).

Bagaimana Cara Mendeteksi Osteoporosis ?
Pengukuran dengan alat ukur BMD (Bone Mineral Density) merupakan cara terbaik untuk menentukan kesehatan tulang. Pengukuran BMD dapat mengindentifikasi osteoporosis, menentukan resiko  terjadinya fraktur dan mengukur respon pengobatan osteoporosis yang dijalani.
Alat BMD digunakan sebagai :
·        Mendeteksi kepadatan tulang yang rendah sebelum terjadinya fraktur
·        Menegakkan diagnosa osteoporosis jika anda telah mengalami satu atau lebih fraktur
·        Memperkirakan kemungkinan fraktur di masa mendatang

·       Menentukan kehilangan angka tulang anda dan/ atau memonitor manfaat dari pengobatan jika pengukuran dilakukan pada dengan interval satu tahun atau lebih (WHO, 2003).

Mengapa latihan  dan olah raga diperlukan untuk Osteoporosis?

Selain olahraga menggunakan alat beban, berat badan sendiri juga dapat berfungsi sebagai beban yang dapat meningkatkan kepadatan tulang. Olahraga beban misalnya senam aerobik, berjalan dan menaiki tangga. Olahraga yang teratur merupakan upaya pencegahan yang penting. Tinggalkan gaya hidup santai, mulailah berolahraga beban yang ringan, kemudian tingkatkan intensitasnya. Yang penting  adalah melakukannya dengan teratur dan benar. Latihan fisik atau olahraga untuk penderita osteoporosis berbeda dengan olahraga untuk mencegah osteoporosis ( Dipiro et.al., 2008).

Kapan Bedah diperlukan untuk Osteoporosis?
Pembedahan dilakukan pada kasus fraktur atau patah tulang yang terjadi akibat serangan lanjut dari kekeroposan tulang yang terjadi.  Ada 2 macam teknik pembedahan yang dilakukan untuk terapi penanaganan pada kasus fraktur, yaitu :
·   Vertebroplasty : menginjeksikan sejumlah komponen akrilik atau semen ke dalam susunan tulang belakang 

·   Kyphoplasty : merupakan prosedur yang dilakukan untuk fraktur tulang belakang yang terjadi pada pasienosteoporosis dengan cara memasukkan balon ke dalam susunan tulang belakang untuk menopang fraktur dan memungkinkan untuk mengembalikan ke posisi normal. Selain itu juga pembuatan ronnga di dalam tulang belakang untuk injeksi semen (Health Technology Assessment of Scheduled Prosedure. 2013).

Bisakah Osteoporosis Disembuhkan?
Osteoporosis tidak dapat disembuhkan namun  ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah, memperlambat atau menghentikan perkembangannya sehingga kualitas hidup pasien dapat ditingkatkan.  Dalam beberapa kasus,  dapat dilakukan langkah untuk meningkatkan kepadatan tulang dan membalikkan gangguan untuk beberapa derajat. Mengkonsumsi kalsium dan vitamin D yang cukup sangat penting untuk kesehatan tulang. Ada juga obat yang tersedia untuk mengurangi risiko patah tulang. Obat-obatan ini dapat memperlambat atau menghentikan kehilangan tulang atau membangun kembali tulang. Selain itu dapat juga dilakukan latihan dan olah raga untuk meningkatkan kekuatan tulang (National Osteeoporosis Foundation, 2010).


Pustaka :
11. Dipiro, J. T., R. L. Talbert, G. C. Yee, G. R. Matzke, B. G. Wells., and L. M. Posey. 2008. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach Seventh Edition. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc.
22. Health Technology Assessment of Scheduled Prosedure. 2013. Vertebroplasty and kyphoplasty for osteoporotic vertebral compression fractures. Dublin : Health Information and Quality Authority.
33. Kemenkes RI. 2008. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1142 /Menkes/ Sk/Xii /2008 tentang Pedoman Pengendalian Osteoporosis. Jakarta: Kemennterian Kesehatan Republik Indonesia
44. National Osteoporosis Foundation. Clinician’s Guide to Prevention and Treatment of Osteoporosis. Washington, DC: National Osteoporosis Foundation; 2010.
T5. Tandra, Hans. 2009. Segala sesuatu yang harus anda ketahui tentang osteoporosis Mengenal, mengatasi dan mencegah tulang keropos. Jakarta : P.T Gramedia Pustaka Utama
66.  WHO, 2003. Prevention and Management of Osteoporosis. Geneva: World Health Organization



3 komentar:

Unknown mengatakan...

Blognya kreatif, mudah dipahami dan informatif, video animasinya juga cukup bagus..

Untuk ke depannya, ditambah yah informasi tentang tatalaksana terapi yang lain. ato mungkin membahas aspek kefarmasian yang lain ato isu2 terkini ttg dunia kefarmasian.

Share juga yah link blog ke facebook, twitter dsb spy lebih banyak masyarakat yg bisa memperoleh informasi ini :)

regard, @arymita


Unknown mengatakan...

Baik bu,,,kami akan mnambah informasi lagi agar bisa bermanfaat kedepannya...trima kasih bu ^_^

Unknown mengatakan...

Terimakasih atas masukan dan saran yang ibu berikan. Mengingat sasaran blog kami adalah masyarakat awam, sehingga sedapat mungkin kami membuat blog yg non-ilmiah. Untuk kedepannya akan kami update terus informasi di blog ini bu dgn mngangkat isu2 farmasi terbaru.

Regards,

Posting Komentar