Apa
itu Osteoporosis?
Osteoporosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan berkurangnya massa tulang dan adanya perubahan mikro-arsitektur jaringan tulang yang berakibat menurunnya kekuatan tulang dan meningkatnya kerapuhan tulang, sehingga tulang mudah patah (WHO, 2003). Osteoporosis dapat terjadi secara alamiah yakni pasca menopause atau pada usia lanjut, dapat pula terjadi akibat berbagai kondisi klinis/penyakit, seperti infeksi tulang, tumor tulang, pemakaian obat-obatan tertentu dan immobilitas yang lama (Kemenkes RI, 2008).
Angka Kejadian Osteoporosis
Hasil analisa data risiko osteoporosis
pada tahun 2005 dengan jumlah sampel 65.727 orang (22.799 laki-laki dan 42.928
perempuan) yang dilakukan oleh Puslitbang Gizi Depkes RI dan sebuah perusahaan
nutrisi pada 16 wilayah di Indonesia, menunjukkan angka prevalensi osteopenia
(osteoporosis dini) sebesar 41,7% dan prevalensi osteoporosis sebesar 10,3%.
Hal ini menunjukkan bahwa 2 dari 5 penduduk Indonesia memiliki risiko untuk
terkena osteoporosis dan 41,2% dari keseluruhan sampel yang berusia kurang dari
55 tahun terdeteksi menderita osteopenia. Prevalensi osteopenia dan
osteoporosis usia <55 tahun pada pria cenderung lebih tinggi dibanding
wanita, sedangkan pada usia >55 tahun peningkatan osteopenia pada wanita
enam kali lebih besar dari pria dan peningkatan osteoporosis pada wanita dua
kali lebih besar dari pria (Kemenkes RI, 2008).
Bagaimanakah Gejala Osteoporosis ?
Pada
awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala, bahkan sampai puluhan tahun
tanpa keluhan. Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi
kolaps atau hancur, akan timbul nyeri dan perubahan bentuk tulang. Jadi,
seseorang dengan osteoporosis biasanya akan memberikan keluhan atau gejala
sebagai berikut:
1.
Tinggi badan berkurang
2.
Bungkuk atau bentuk tubuh berubah
3.
Patah tulang
4.
Nyeri bila ada patah tulang (Tandra, 2009).
Siapa saja yang beresiko terkena osteoporosis ?
Yang beresiko terkena
osteoporosis dan fraktur osteoporosis adalah mereka yang memiliki riwayat
trauma fraktur pada orang dewasa, perokok, kurangnya berat badan atau BMI
rendah, usia lanjut, konsumsi alkohol lebih dari dua kali minum/hari, terapi
glukokortikoid sistemik, jenis kelamin perempuan, dan fraktur osteoporosis pada
derajat relatif pertama (terutama fraktur panggul). Selain itu kurangnya asupan
kalsium, kurangnya aktifitas fisik, rendahnya tingkat kesehatan, minimnya
terkena paparan sinar matahari, baru saja terjatuh, gangguan kognitif,
kekurangan esterogen pada usia <45 tahun, serta gangguan penglihatan juga
menjadi faktor resiko terkena osteoporosis (Dipiro et al., 2008).
Penyebab Osteoporosis?
Kekeroposan tulang
terjadi ketika resorpsi tulang mempengaruhi formasi tulang. Wanita dan pria
mulai kehilangan jumlah kecil massa tulang diawal dekade ke tiga sampai ke
empat hidupnya sebagai konsekuensi dari reduksi kecil pada formasi tulang.
Selama perimenopouse dan 5-7 tahun setelah menopouse, wanita dapat mengalami
percepatan kekeroposan tulang karena penurunan sirkulasi esterogen dan peningkatan
resorpsi tulang. Penyebab utama yang mempengaruhi kekeroposan tulang adalah
status hormonal, kerja tubuh, penuaan, nutrisi, gaya hidup, penyakit,
pengobatan, dan beberapa pengaruh genetik (Dipiro et al., 2008).
Tingkat
kepadatan tulang (Bone mineral Density,
BMD) merupakan faktor utama pada prediksi resiko patah tulang. Setiap penurunan
standart deviasi BMD pada wanita mewakili penurunan 10%-12% massa tulang dan
1,5-2,6 peningkatan resiko patah tulang. Rendahnya BMD dapat terjadi sebagai
bentuk kegagalan pencapaian massa normal tulang dan kekeroposan tulang (Dipiro et al., 2008).
Bagaimana mencegah Osteoporosis ?
Pencegahan penyakit osteoporosis
sebaiknya dilakukan pada usia muda maupun masa reproduksi. Berikut ini hal-hal
yang dapat mencegah osteoporosis, yaitu:
Asupan kalsium cukup
Mempertahankan atau
meningkatkan kepadatan tulang dapat dilakukan dengan mengkonsumsi kalsium yang
cukup. Minum 2 gelas susu dan vitamin D setiap hari, bisa meningkatkan
kepadatan tulang pada wanita setengah baya yang sebelumya tidak mendapatkan
cukup kalsium. Sebaiknya konsumsi kalsium setiap hari. Dosis yang dianjurkan
untuk usia produktif adalah 1000 mg kalsium per hari, sedangkan untuk lansia
1200 mg per hari. Kebutuhan kalsium dapat terpenuhi dari makanan sehari-hari
yang kaya kalsium seperti ikan teri, brokoli, tempe, tahu, keju dan kacang-kacangan (Dipiro
et al., 2008).
Melakukan Olahraga
Selain olahraga
menggunakan alat beban, berat badan sendiri juga dapat berfungsi sebagai beban
yang dapat meningkatkan kepadatan tulang. Olahraga beban misalnya senam
aerobik, berjalan dan angkat beban (Dipiro
et al., 2008).
Hindari
Merokok
Merokok berakibat buruk pada tulang
anda, juga jantung dan paru-paru. Wanita yang merokok memiliki kadar estrogen
yang lebih rendah dibandingkan bukan perokok dan mereka sering mendapat
menopause lebih dini. Merokok juga menyebabkan penyerapan kalsium dari makanan
rendah (Dipiro et al., 2008).
Hindari konsumsi
alkohol
Konsumsi alkohol
secara rutin 2 – 3 ons sehari dapat merusak tulang rangka, bahkan pada pria dan
wanita muda. Mereka yang peminum berat lebih cenderung kehilangan tulang dan
fraktur, sebab selain karena nutrisi yang buruk juga dapat meningkatkan resiko
terjatuh. ( Dipiro et.al., 2008).
Apasaja Obat-obatan untuk osteoporosis ?
Selain pemberian kalisum dan vitamin D
serta mineral dan protein ada beberapa obat-obatan untuk osteoporosis yaitu
untuk membangun tulang, membuat tulang menjadi makin padat, serta menghambat
proses pengeroposan tulang. Obat-obatan tersebut adalah Biphosponate, Hormon
esterogen, Raloxifene,Fitoesterogen, Calcitonin, Testosteron dan Diuretic
Tiazid, dan Teriparatide ( Dipiro et.al.,
2008).
Bagaimana
Cara Mendeteksi Osteoporosis ?
Pengukuran dengan alat ukur BMD
(Bone Mineral Density) merupakan cara terbaik untuk menentukan
kesehatan tulang. Pengukuran BMD dapat mengindentifikasi osteoporosis,
menentukan resiko terjadinya fraktur dan mengukur respon pengobatan
osteoporosis yang dijalani.
Alat BMD digunakan sebagai :
· Mendeteksi kepadatan tulang yang rendah sebelum
terjadinya fraktur
· Menegakkan diagnosa osteoporosis jika anda telah
mengalami satu atau lebih fraktur
· Memperkirakan kemungkinan fraktur di masa mendatang
· Menentukan kehilangan angka tulang anda dan/ atau
memonitor manfaat dari pengobatan jika pengukuran dilakukan pada dengan
interval satu tahun atau lebih (WHO,
2003).
Mengapa latihan dan olah
raga diperlukan untuk Osteoporosis?
Selain olahraga menggunakan alat
beban, berat badan sendiri juga dapat berfungsi sebagai beban yang dapat meningkatkan
kepadatan tulang. Olahraga beban misalnya senam aerobik, berjalan dan menaiki
tangga. Olahraga yang teratur merupakan upaya pencegahan yang penting.
Tinggalkan gaya hidup santai, mulailah berolahraga beban yang ringan, kemudian
tingkatkan intensitasnya. Yang penting adalah melakukannya
dengan teratur dan benar. Latihan fisik atau olahraga untuk penderita
osteoporosis berbeda dengan olahraga untuk mencegah osteoporosis (
Dipiro et.al., 2008).
Kapan Bedah diperlukan untuk Osteoporosis?
Pembedahan dilakukan pada kasus fraktur atau patah
tulang yang terjadi akibat serangan lanjut dari kekeroposan tulang yang terjadi.
Ada 2 macam teknik pembedahan yang
dilakukan untuk terapi penanaganan pada kasus fraktur, yaitu :
· Vertebroplasty :
menginjeksikan sejumlah komponen akrilik atau semen ke dalam susunan tulang
belakang
· Kyphoplasty :
merupakan prosedur yang dilakukan untuk fraktur tulang belakang yang terjadi
pada pasienosteoporosis dengan cara memasukkan balon ke dalam susunan tulang
belakang untuk menopang fraktur dan memungkinkan untuk mengembalikan ke posisi
normal. Selain itu juga pembuatan ronnga di dalam tulang belakang untuk injeksi
semen (Health Technology Assessment of Scheduled Prosedure. 2013).
Bisakah Osteoporosis Disembuhkan?
Osteoporosis
tidak dapat disembuhkan namun ada beberapa
langkah yang dapat diambil untuk mencegah, memperlambat atau menghentikan
perkembangannya sehingga kualitas hidup pasien dapat ditingkatkan. Dalam beberapa kasus, dapat dilakukan langkah untuk meningkatkan
kepadatan tulang dan membalikkan gangguan untuk beberapa derajat. Mengkonsumsi kalsium dan
vitamin D yang cukup sangat penting untuk kesehatan tulang. Ada juga obat yang tersedia
untuk mengurangi risiko patah tulang. Obat-obatan ini dapat
memperlambat atau menghentikan kehilangan tulang atau membangun kembali tulang.
Selain itu dapat juga dilakukan latihan dan olah raga untuk meningkatkan
kekuatan tulang (National Osteeoporosis Foundation, 2010).
Pustaka :
11. Dipiro,
J. T., R. L. Talbert, G. C. Yee, G. R. Matzke, B. G. Wells., and L. M. Posey.
2008. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic
Approach Seventh Edition. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc.
22. Health
Technology Assessment of Scheduled Prosedure. 2013. Vertebroplasty and kyphoplasty for osteoporotic vertebral compression
fractures. Dublin : Health Information and Quality Authority.
33. Kemenkes RI. 2008. Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1142 /Menkes/ Sk/Xii /2008 tentang
Pedoman Pengendalian Osteoporosis. Jakarta: Kemennterian Kesehatan Republik Indonesia
44. National
Osteoporosis Foundation. Clinician’s Guide to Prevention and Treatment of
Osteoporosis. Washington, DC: National Osteoporosis Foundation; 2010.
T5. Tandra, Hans. 2009. Segala sesuatu yang harus anda ketahui tentang osteoporosis Mengenal,
mengatasi dan mencegah tulang keropos. Jakarta : P.T Gramedia Pustaka Utama
66. WHO,
2003. Prevention and Management of
Osteoporosis. Geneva: World Health Organization
3 komentar:
Blognya kreatif, mudah dipahami dan informatif, video animasinya juga cukup bagus..
Untuk ke depannya, ditambah yah informasi tentang tatalaksana terapi yang lain. ato mungkin membahas aspek kefarmasian yang lain ato isu2 terkini ttg dunia kefarmasian.
Share juga yah link blog ke facebook, twitter dsb spy lebih banyak masyarakat yg bisa memperoleh informasi ini :)
regard, @arymita
Baik bu,,,kami akan mnambah informasi lagi agar bisa bermanfaat kedepannya...trima kasih bu ^_^
Terimakasih atas masukan dan saran yang ibu berikan. Mengingat sasaran blog kami adalah masyarakat awam, sehingga sedapat mungkin kami membuat blog yg non-ilmiah. Untuk kedepannya akan kami update terus informasi di blog ini bu dgn mngangkat isu2 farmasi terbaru.
Regards,
Posting Komentar